Inilah tenaga kerja bangsa kita yang menjadi korban kekerasan atau lebih tepatnya saya ungkapkan sebagai korban ekonomi perbudakan modern di luar negeri karena sulitnya lapangan kerja atau lowongan kerja bagi mereka.
Para tenaga kerja ini tidak hanya menjadi korban kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan seksual dan kekerasan ekonomi.
- Sumiati binti Salam Mustapa
Sumiati menderita luka serius karena disiksa majikannya, Khalid Saleh Al Akhmin. Selain bibir atasnya hilang, tubuh perempuan malang ini mengalami luka bakar di beberapa titik. Kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, alis matanya juga rusak. Hilangnya bibir bagian atas ini bukan karena digunting tetapi menurut Sumiati diakibatkan majikannya selalu memukul bibirnya dengan kayu. Hingga kini, Kepolisian di Madinah belum menahan majikan yang diduga telah menyiksa Sumiati. Padahal laporan telah dilayangkan sejak 10 November lalu.
- Kikim Komalasari binti Uko Marta
Tkw asal Cianjur, Jawa Barat ini tewas ditangan majikannya. Majikannya bernama Shaya' Said Ali Algahtani adalah warga kota Abha, Arab Saudi. Jasad Kikim ditemukan di tempat sampah dipinggiran jalan Serhan, bagian jalan utama Gharah di kota Abha.
Kepolisian Mansakh, Abha kemudian menahan majikan korban berikut istrinya, yang mengaku membunuh Kikim secara sadis Dalam laporannya kepada pimpinan Korwil Arab Saudi PDI Perjuangan, Keken Nurjanah dibunuh oleh majikannya dengan cara digorok lehernya. Jenazah Keken ditemukan tiga hari sebelum Idul Adha di sebuah tong sampah umum.
Kepolisian Mansakh, Abha kemudian menahan majikan korban berikut istrinya, yang mengaku membunuh Kikim secara sadis Dalam laporannya kepada pimpinan Korwil Arab Saudi PDI Perjuangan, Keken Nurjanah dibunuh oleh majikannya dengan cara digorok lehernya. Jenazah Keken ditemukan tiga hari sebelum Idul Adha di sebuah tong sampah umum.
- Winfaidah
Winfaidah, tenaga kerja Indonesia yang disiksa dan diperkosa oleh majikannya di Penang
- Dwi Indah Wahyuningrum
Warga Desa Pucakwangi Kecamatan Pucakwangi, yang berangkat ke Abu Dabhi, sebagai pembantu rumah tangga itu meninggal dunia di rumah sakit, Jumat pagi, 12 Februari 2010, sekitar jam 08:00 WIB. Menurut orang tua korban Supariyo, sejak pulang tanggal 21 Januari 2010, Dwi Indah Wahyuningrum langsung dibawa ke rumah sakit karena kondisi kesehatan dan psikologisnya memprihatinkan, akibat penganiayaan majikannya di Abu Dhabi Uni Emirat Arab. Saat dirumah korban dalam keadaan lumpuh dan stress berat.
“Luka-lukanya kemarin itu di tangan kanan kiri ada lukanya, kemudian di leher ada bekas cekikan. Dipunggung juga punggung, dan di payudaranya juga ada.”, jelasnya.
Ini hanya segenlintir tenaga kerja yang sempat terdeteksi oleh tajamnya pena wartawan, masih banyak saudara-saudara kita di negara lain yang mungkin mengalami nasib tragis atau bahkan lebih tragis daripada mereka.
“Luka-lukanya kemarin itu di tangan kanan kiri ada lukanya, kemudian di leher ada bekas cekikan. Dipunggung juga punggung, dan di payudaranya juga ada.”, jelasnya.
Ini hanya segenlintir tenaga kerja yang sempat terdeteksi oleh tajamnya pena wartawan, masih banyak saudara-saudara kita di negara lain yang mungkin mengalami nasib tragis atau bahkan lebih tragis daripada mereka.
No comments:
Post a Comment